Kacau, Sensor Pendeteksi Longsor Malah Dijadikan Jemuran




Sebanyak 47 orang tewas akibat bencana banjir dan longsor, di sejumlah titik di Jawa Tengah.

Dalam kasus itu 15 orang masih dinyatakan hilang, dan ratusan orang terluka.


Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan bahwa bencana itu salah satunya dipicu oleh hujan dalam intensitas tinggi, yang merupakan dampak dari fenomena Lanina.

"Kami sebelumnya sudah memberikan peringatan dan menyusun rencana," kata Sutopo kepada wartawan, di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (20/6/2016).

Selain memberikan peringatan dan menyusun rencana, menurut Sutopo di wilayah Jawa Tengah yang berpotensi longsor, sudah dipasangi sensor penditeksi. Nyatanya, warga kurang sadar akan pentingnya sensor tersebut.

"Ada yang dijadikan jemuran, ada sirine yang sengaja dimatikan karena suaranya bikin cemas, ada yang batrainya dicuri," ujar Sutopo.

Sutopo menyebut ada dua faktor yang memicu terjadinya bencana. Selain faktor alam, faktor manusia juga mempengaruhi terjadinya bencana hingga memakan korban.

Ia menyebutkan rumah yang tertimpa longsor, adalah rumah yang berdiri tak jauh dari bukit yang rawan longsor. Kata dia sebelumnya warga sudah diingatkan soal bahaya, namun kenyatannya tidak semua mengindahkan hal tersebut.



"Kenyataannya mereka masih bangun rumah di pinggir bukit. Kenyataannya memang murah, mereka nggak bisa bangun (rumah) di tempat lain, ini masalah ekonomi," terangnya.